Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Mempersembahkan " Deklarasi & Seminar Nasional " Slideshow: KOMPA’s trip to Jakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Jakarta slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Welcome to KOMPA JAYA...! Bek Tuoe ? tinggalkan komentar anda...

Rabu, 04 Mei 2011

ARTIKEL ANDA

OPTIMALIASASI (BUMD) SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH

Oleh : Wahidin
Kabid.Pendidikan & Pelatihan KOMPA JAYA

Permasalahan demi permasalahan dialami oleh bangsa ini tidak terlepas apa yang dirasakan oleh daerah-daerah yang ada Indonesia. Permasalahan yang sering dihadapai oleh Kabupaten maupun Provinsi adalah devisit anggaran yang secara contiunitas telah menjadi pokok permasalahan yang diselesaikan oleh Pemerintah Daerah, berdasarkan bincang-bincang dengan kawan-kawan aktivis mahasiswa baik yanga da dijakarta maupun yang didaerah adalah ketidakstabilan Pendapatan Asli Daerah yang berimbas kepada Devisit Anggaran yang disebabkankan oleh terlalu banyaknya anggaran yang diperuganakan instansi dinas yang ada dijaajran Pemerintah Kabupaten/Kota.

Melihat permasalahan ini tentu harus dicari solusi yang kongkrit sehingga Anggaran pendapatan Asli Daerah tidak terus menerus habis terpakai tanpa ada implementasi dilapangan.Lantas apa solusi yang tepat dalam mengatasi masalah diatas.

1.      1.  Mengoptimalkan Badan usaha Milik Daerah

Sebagaimana kita ketahui setiap daerah yang sudah dimekarkan haruslah memiliki Badan usaha Milik Daerah sebagai ujung tombak Pendapatan Asli Daerah ( PAD ), namun yang sangat ironis bila Pemerintah Daerah lebih menitikberatkan kepada Pemerintah Pusat yaitu berbentuk dana Bantuan Khusus ( DAK ) dan Dana Alokasi Umum ( DAU ) dan macam bentuk bantuan lainnya, menurut saya ini adalah kelemahan pemerintah daerah dalam membangun daerah.Padahal Pemerintah Daerah punya hak dan wewenang membentuk Badan usaha Milik Daerah yang disiesuaikan dengan Peraturan daerah ( Perda ), namun terkadang dalam memperdayakan BUMD dana oprasional menjadi satu problem, banyak PAD daerah tersedot dikarnakan terlalu banyak dialokasikan kepada BUMD. 

Tentu post dana ke BUMD harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah.Bagaimana BUMD bias berjalan lancar tanpa tanpa mnyedot APBD, solusi dari saya adalah Pemerintah daerah harus berani melakukan pinjaman kepada pihak BANK dengan system bunga ringan, atau dengan mengandalkan Investor-Investor lokal dengan melakukan kontrak kerja yang saling menguntungkan.

Peran Badan usaha Milik Daerah sangatlah penting, sebab BUMD adalah salah satunya bentuk usaha yang dikelola secara penuh oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi. Dengan system pengelolaan BUMD yang baik dengan didukung oleh profesionalisme kerja yang sesuai akan menghasilkan BUMD yang menguntungkan bagi daerah, sehingga ketimpangan-ketimpangan yang sering dihadapi oleh Pemerintah Daerah akan mampu diatasi.

2.       2. Menerapkan Aturan Yang Fleksibel.

Dalam mengelola Badan Usaha Milik Daerah, sangatlah diperlukan profesinalisme kerja yang baik pula yaitu dengan cara, setiap pimpinan BUMD jangan direkrut dari Partai Politik atau PNS sebab hal itu lebih dominan kepada kepentingan politik, penguatan  Peraturan Daerah ( Perda )   tentang BUMD, pimpinan BUMD haruslah dijabat oleh ahlinya, perekrutan karyawan yang compatible yang sesuai dengan bidangnya, melakukan monitoring dan membentuk badan pengawas BUMD.

3.        3. Pengerecutan Instansi Daerah.

Untuk tidak memberatkan Anggaran Daerah, Kepala Daerah dan Dewan setempat harus mengurangi Instansi dinas dengan cara mengabungkan dua instansi menjadis atu instansi, sehingga alokasi dana daerah tidak selalu habis oleh instansi dinas yanga da didaerah. Karna dengan banyaknya instansi dinas akan lebih banyak dana yang dialokasikan. Dana Daerah yang ada harus lebih diperuntukkan kepada intansi dinas yang dirasa perlu dalam pengelolaannya. diberlakukannya langkah-langkah diatas memungkinkan BUMD akan memberikan point tersendiri terhadap proses pembangunan didaerah. Bersambung.



*Merenungkan Kembali Arti Penting Sebuah Pendidikan *

                            Oleh : Muammar Khadavie

              Manusia merupakan hewan yang berakal. Mungkin ungkapan ini tidak asing lagi di telinga kita ketika para dosen ataupun teman dalam mendeskripsikan perbedaan manusia dengan hewan yang lain dari segi diferensiasi. Ungkapan ini tidaklah hanya berdasarkan pada pengamatan sekilas saja melainkan dari proses yang dijalani dan digeluti setiap harinya oleh manusia yang membedakan ia dengan hewan.  Dalam otak manusia terdapat berbilyun-bilyun sel yang berfungsi sebagai hard disk untuk menyimpan berbagai hal yang pernah dialami oleh manusia yang bisa diputar kembali 30-50 tahun kedepan baik itu kenangan perasaan sedih, senang, galau, riang, gembira haru,duka dan sebagainya. Betapa manusia merupakan makhluk yang unik yang bisa mewujudkan apa yang ada dalam alam ide ke dalam bentuk nyata yang bisa disentuh, diraba, dilihat dan dirasakan sehingga hasil imajinasinya bisa bermanfaat untuk yang lain. Proses manusia yang mulai mengenal batu kasar kemudian diukir seindah mungkin hingga menjadi alat untuk memotong bisa dikatakan tahap awal manusia dalam proses kreasi. Kemudian berlanjut dari pertamanya berburu hingga bercocok tanam dan di alam modern sekarang ini manusia menciptakan mesin untuk menghemat dan memudahkannya  dalam menjalankan aktifitasnya sebagai bukti bahwa pikiran ataupun imajinasi manusia tidak mampu untuk dibendung.

             Gagasan ataupun konsep pesawat terbang yang pernah dilukiskan oleh leonardo da vinci pada zaman dulu mungkin dianggap sebagai sesuatu yang irasional dan gila oleh sebagaian orang. Nyatanya sekarang ini, mata kita tidak dapat mengelak melihat pesawat terbang dengan berbagai model dan tipe yang terbang dilangit biru setiap harinya. Jika dulunya manusia hanya bermimpi bisa berenang ke dasar laut bahkan bisa berwisata di bawah laut, nyatanya sekarang ini kapal selam dan peralatan diving merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Dengan hanya sekotak benda, kita bisa mengetahui kejadian yang sedang terjadi nun jauh di negeri sana yang mendeskripsikan kesedihan, kemarahan ataupun perasaan gembira orang-orang disana .  Melalui internet, teman yang sudah berpuluh-puluh tahun tanpa kabar akhirnya bisa bertemu kembali dan saling menyapa face to face secara real time. Mungkin dulunya semua ini dianggap sebagai magic ataupun sihir yang bisa menyesatkan pikiran manusia jika memikirkan hal tersebut dan terbukti semua dugaan itu hanya bualan belaka.  Lagi-lagi ini menjadi fakta konkret yang memberitahukan ke segenap penjuru alam bahwa imajinasi atau kreasia manusia tidak dapat dibendung.
              Ketika terjadi doktrinisasi terhadap para penganut katolik di abad kegelapan eropa, seuntai kertas, setetes tinta rasanya hal yang sukar untuk ditemukan untuk menuangkan tulisan ataupun ide yang ada dalam otak manusia di zaman itu. Segala hal yang bertentangan dengan doktrin dan aturan gereja dimusnahkan dan buku-buku hasil karya penulisnya yang luar biasa dibakar bahkan penulisnya pun harus menerima akibatnya, ada yang dicambuk bahkan ada yang dihukum mati. Martin luther, santo agustinus mungkin segelintir orang yang berani mempertaruhkan nyawa dan hartanya untuk membebaskan manusia dalam kekangan para pendusta yang membawa pesan palsu dari tuhannya. Revolusi gereja yang menandai munculnya seberkah cahaya yang memberikan penerangan terhadap kebebasan berekpresi lahir dari mereka yang sangat peduli dengan harkat dan martabat manusia yang hakiki. Penguasa tirani yang sewenang-wenang berhasil ditumbangkan berkat keluhuran hati para pendekar keilmuan yang melihat realita sosial yang jauh dari esensi keberadaan manusia itu sendiri. Surat indulgensia (penghapusan dosa) berhasil dihilangkan sehingga para petinggi gereja tidak dapat memperkayakan dirinya lagi. Sejak munculnya zaman renainsance (abad pencerahan)   babak baru proses keilmuan dimulai. Setiap orang bebas berekspresi dan berkreasi dalam bentuk apapun. Dari sini, proses keilmuan kembali mengalami peningkatan yang tajam dan maju hingga bisa kita rasakan sampai saat ini. Rumus-rumus matematika, fisika dan ilmu alam lainnya banyak ditemukan. Teori ilmu-ilmu sosial banyak bermunculan dari pengamatan masyarakat yang modern. perkembangan Metodologi kedua ilmu tersebut juga mengalami eskalasi yang cukup baik sehingga memudahkan manusia untuk melakukan penelitian-penelitian yang baru.

          Ada satu hal yang masih menjadi ujian terberat bagi manusia dalam hal memahami arti sesungguhnya pendidikan dan ilmu pengetahuan tersebut. Ilmu yang pada awalnya berfunsi sebagai pelengkap kebutuhan dasar spiritualitas manusia kini telah mengalami pergeseran makna. Tujuan ilmu untuk memberikan penerangan dan jalan untuk mengenal dirinya manusia dan tuhannya secara lebih mendalam kini telah bermotamorfosa sebagai hanya  alat untuk memperoleh keinginan nafsu dan kepuasan lahiriahnya. Tujuan manusia menuntut ilmu sekarang ini adalah sebagai investasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menjadi hal yang wajar dan lumrah bagi kebanyakan orang. Sekolah dan Universitas-universitas yang megah  didirikan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam proses transfer ilmu yang nantinya akan dipetik hasilnya ketika ia telah bekerja di perusahaan ternama dan international branded (multinational cooperation). Universitas ternama juga menjadi ladang investasi jangka panjang bagi para akademisi yang mencari keuntungan berlipat ganda. Biaya yang mahal di universitas ternama seolah-olah menjadi jawaban bagi mereka yang melihat kesulitan dalam persaingan mendapatkan lapangan kerja yang peluangnya semakin sempit. Disatu sisi, manusia tidak bisa lepas dari pergumulan atau interaksi sosial  dengan manusia lainnya. Hal ini menimbulkan kompetisi yang semakin kompleks ketika setiap orang memperebutkan hal dasar yang menjadi sumber kehidupannya yaitu sandang, papan dan pangan. Dan  terlebih jika kebutuhan primer tersebut telah terpenuhi maka ia akan memperebutkan kebutuhan sekunder dan tersiernya. Kompetisi-kompetisi ini tidak akan pernah berhenti karena disamping kebutuhan tersebut bersifat urgent, dalam setiap diri manusia juga ada sifat yang tidak pernah puas dengan apa yang telah ia capai. Di sisi yang lain,  kebutuhan lahiriah manusia bukanlah semata-mata menjadi barometer kebahagiaan dan hakikat hidup manusia. Jika halnya manusia bergelut terus menerus dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka ia tidak ada bedanya dengan hewan yang mencoba mencari makan hanya untuk bertahan hidup sehari-hari. Ada yang lebih penting dari semua itu yaitu manusia harus menyadari bahwa kompetisi-kompetisi tersebut telah menghilangkan rasa manusiawi individu yang lainnya sehingga ia telah mempertaruhkan harga diri dan martabatnya hanya demi untuk memperoleh keinginan nafsu yang tak pernah terpuaskan. Dari sini jelas, bahwa esensi manusia hidup adalah untuk mengetahui hakikat keberadaannya di alam fana ini sehingga timbul rasa saling mengasihi dan menghormati dengan manusia yang lainnya kemudian ia akan tahu hakikat dia hidup ditujukan untuk siapa dan atas tujuan apa ia hidup.
            Ada sebuah istilah yang cocok untuk menggambarkan kondisi manusia sekarang ini yang kebanyakan darinya tidak tahu lagi arah dan tujuan hidupnya yaitu stockhlom syndrome. Sebuah penyakit yang dihidap oleh seseorang yang dijajah tapi ia bangga dengan yang menjajahnya. Seringkali, gaya modern ala barat yang mengedepankan fashion  menjadi tren yang paling popular di kalangan kaum muda. Mereka bangga dengan international branded seperti Luis Vuitton, noudie jeans, macbeth ataupun gucci yang telah merubah citra fashion tradisionalis sebagai fashion yang kuno, klassik dan katrok. Secara perlahan mereka telah diimperialisasikan oleh budaya ala barat yang memakai komoditas 3 F yaitu Food, fashion and Fun padahal hal-hal tersebut akan berakibat pada memudarnya karifan lokal budaya masyarakat setempat sehingga berimbas pada hilangnya jati diri bangsa. Jika kita hayati, tiada hari tanpa sinetron ataupun acara musik di televisi. Ini menjadi salah satu cara untuk membuat pikiran kita semakin lalai dan lupa dengan etos kerja sehingga sifat malas, apatis dan skeptis sering menjebak pikiran kita. Jika hari ini anda tidak tahu pizza,KFC,starbuck ataupun J.CO, maka anda dianggap sebagai seseorang yang diragukan pergaulannya dalam dunia anak muda atau anda akan dianggap kolot. Ini menjadi bukti, betapa makanan siap saji (junk food) menjadi metode untuk membuat kita semakin tidak menghargai kepada sebuah proses sehingga kesabaran maupun ketabahan seseorang lambat laun akan sirna.

            Menarik jika melihat pemaparan paolo freire, seorang filsuf dan akademisi asal brasil yang menjelaskan pendidikan kekinian. Anggapan freire bahwa pendidikan telah menjadi komoditas yang bisa diperjual-belikan sehingga ini menjadi alat atau kendaraan bagi kaum kapitalis untuk menjajah masyarakat dunia ke-3 (negara berkembang) khususnya. Jurusan-jurusan yang ada di universitas seolah-olah menjadi gerbong masuk untuk melangkah maju ke dunia kerja. Tanpa melalui gerbong ini, seseorang akan sulit untuk merambah dunia kerja yang ada. Jadi disaat seperti ini, pendidikan telah menjadi komoditas yang fundamental sebagai syarat bahwa kehidupan di masa yang akan datang akan sejahtera, makmur serta dijamin oleh tingkat kemampuan skill dan otak yang dimiliki. Kemudian freire mengkritisi pendidikan “gaya bank” yang banyak diterapkan oleh sekolah-sekolah maupun universitas. Gaya bank disini diartikan sebagai proses transfer ilmu secara satu arah yaitu top-down. Seorang murid hanya perlu menyimak, menaati dan menghafal apa yang diajarkan oleh guru ataupun dosen. Dosen dan guru dianggap sebagai manusia yang tidak pernah salah sehingga ia bagaikan dewa setengah manusia. Dalam gaya tersebut tidak ada pengkritisan terhadap ilmu dan tidak ada proses sharing idea sehingga hasilnya akan monoton. Dari sini, para penguasa brasil khawatir akan pendidikan ala freire yang bisa menstimulasi gerakan-gerakan perlawan terhadap mereka yang berimbas pada hilangnya status quo.

            Perlu kita renungi. Sadarkah anda bahwa hidup anda diibaratkan sebagai sebuah botol yang diproduksi oleh sebuah pabrik yang jika botol tersebut memiliki sedikit cacat baik itu dalam penulisan maupun dalam kemasan, maka botol tersebut akan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Pendidikan yang anda tempuh dari SD,SMP, SMA hingga kuliah hanya akan anda serahkan kepada majikan anda diperusahaan sehingga anda tidak ada bedanya dengan budak yang hina. Jika penilaian perusahaan yang mencoba merekrut anda untuk bekerja ditempatnya ternyata tidak sesuai dengan prinsip perusahaan maka anda akan didepak dan dieliminasi kedalam golongan pengangguran yang tak tahu arah. pernahkah anda merenungi doktrin kuliah untuk mencari kerja kerja ternyata berasal dari strategi politik belanda untuk melumpuhkan kebebasan berkreasi dan memajukan proses keilmuan sehingga seseorang hanya berkutat untuk mengurusi birokrasi pemerintah kolonialis dalam menggapai apa yang menjadi kepentingan mereka. Dari semua realita sosial yang saya paparkan diatas, tidak heran jika albert einstein pernah berkata “disaat perang, ilmu itu menjadi alat untuk menjagal dan membunuh sesama manusia dan disaat damai, ilmu itu justru menjadikan manusia sebagai budak para mesin yang rutinitas kesehariannya dibayar dengan penghasilan yang tidak seberapa”    Sadarkah anda, dan marilah kita merenung?.,


KONTROVERSI PEMEKARAN PROPINSI NAD

    Oleh : Wahidin Simeulue

Beberapa hari terakhir ini kita disuguhkan dengan isu pemekaran Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Yaitu tentang pembetukan Propinsi baru yakni Propinsi Ala ( Aceh Leuser Antara), dan Propinsi ABAS ( Aceh Barat Selatan ).Maksud dan Tujuan dari kedua macam propinsi ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.Berbagai.Sehingga berbagai opini, pro dan kontrak pun berkembang cepat, sebab isu ini sangat mengagetkan masyarakat Aceh.

Bagaimana ide ini bisa muncul? Mungkin-mungkin saja ada politisi-kelana yang haus kekuasaan, mungkin juga ada paket “obok-obok” dari Jakarta.Kemudian apa mungkin aceh dapat di mekarkan, dan apa sebab sebenarnya, kemudian keinginan siapa aceh dikmekarkan ? ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakt umum di aceh.
Dari alasan-alasan yang muncul ke permukaan, praktis ada 6 alasan mengapa bersetuju dengan ide pemekaran. Sekedar mengingat kembali, enam alasan itu adalah, (1) jarak yang jauh ke ibukota, (2) prasarana yang ketinggalan, (3) pelayanan yang sulit, (4) diskriminasi, (4) sulit menjadi pejabat teras dan (6) demi kesejahteraan rakyat.

1. Saya sebagai putra simeulue merasa kelelalahan bila berpergian kepusat propinsi di banda aceh, jarak tempuh simeulue - banda aceh memakan waktu lebih dari satu hari perjalanan dengan memakai tranportasi laut dan kendaran mobil travel.Kalaupun menggunakan layan pesawat lebih mahal dari pada ongkos Medan-Jakarta dimana kisaran harga ongkos pesawat Simeulue-Banda Aceh 700 ribu-800 ribu ,Hal ini merupakan salah satu infatruktur atau sarana yang tertinggal dipantai Barat-Selatan.

2 Faktor kemiskinan infrastruktur yang jauh tertinggal dibandingkan dengan beberapa daerah lain di kawasan pantai Utara-Timur Aceh.Kedua hal ini menjadi masalah yang krusial terhadap pemekaran propinsi di aceh.Sebab Kemiskinan dan dan ketertinggalan infratruktur pembangunan di pantai Barat –Selatan sangat dirasakan masyarakat disana.Sehingga kecemburuan social pun terjadi.

Secara garis besar pemekaran propinsi bukan merupakan hal baru yang terjadi di Negara ini, seperti halnya yang diinginkan masyarakat pantai Barat – Selatan Aceh.Sebab tujuan pemekeran secara keawamam adalah terciptanya stabilitas politik dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sehingga terbangunnya pemerintah yang bersih (a – goverment ) tapi ini secara teotri belum belum dapat kita pastikan seara prakteknya.Keinginan masyarakay pantai Barat-Selatan ini bisa memerikan luang akan terjadinya konflik horizontal dan dapat menggangu kestabilitas politik di Nad.

Namun dalam hal ini perlu kajian sistematis, terukur dan terarah agar konflik horizontal tidak terjadi.Berkaitan pemekaran propinsi di Nad walaupun mendapat perlawanan dari Gubernur Nad Irawandi Yusuf.tetapi itu merupakan hal biasa dalam arti bentuk kedewasaan dalam berpolitik. Sementara perlawanan pun dating dari wakil Gubernur Nad Muhammad Nazar menyatakan akan mundur dari jabatannya jika Pemerintah pusat menyetujui pembentukan provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) dan Aceh Barat Selatan (ABAS), sebagai hasil pemekaran NAD.

Sebenarnya perlawanan, dan isu pemekaran di aceh tidak perlu terjadi apabila keinginan sebagian kabupaten atau daerah di pantai Barat – Selatan dipenuhi, karna faktor utama yang memicu masalah ini salah satunya faktor kecemburuan social dalam arti Masyarakat Pantai Barat – Selatan sangat tertinggal

dari bebagai aspek sementara dibandingkan masyarakat Timur- Utara.Dan Kemudian pembagian dana APBD Propinsi Nad untuk Pantai Barat-Selatan yang sangat kecil, padahal kalau kita lihat berapa besar hasil Sumber Daya Alam Aceh yang bisa mendatangkan APBD bagi kemakmuran dan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh.

Berkaitan tentang artikel yang saya tulis ini bukan berarti saya adalah orang yang Pro & Kontrak terhadap pemekaran pronsi di Aceh ) bagi saya ini adalah hanya sebatas menuangkan ide pemikiran saja.

Bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar